Selasa, 27 Oktober 2009
Cinta Monyet
Pas ngeliatin seniornya main basket, Mira kesengsem berat sama bodynya WILDAN yang sterek. Apalagi kalau doi sanggup menciptakan gol di keranjang lawan, wuuuuhhh…… nggak cuma suporter timnya yang teriak. Hati Mira juga berdetak-detak kagum sama kemampuan arjuannya itu.
So, waktu Hendrik ngirim salam lewat temennya, Mira pun girang bukan kepalang. Tapi pas ngobrol sama pebasket maco itu, kok nggak ada sengatan listrik yang kata orang, pertanda Amor tengah memanah ?
“Ya, namanya juga cinta monyet, yang kayak gitu sih cuma seneng-senengnya doang. Paling beberapa minggu, udah biasa lagi,” cetus kakak Mira saat ia curhat. Tapi bisa nggak ya, cinta yang hanya sesaat itu, jadi sesuatu yang berarti ? Kalau pun mau diseriusin, bakal langgeng juga nggak ya ?
Kalau kita telusuri, kayanya kata Cinta kurang tepat dikenakan di sini. Soalnya hakekatnya lebih merupakan keterpikatan pendahuluan yang bahasa ngetopnya disebut “naksir”. Cinta Monyet hanyalah sebutan populer kepada pasangan remaja yang sedang mengalami masa pubertas.
Nah, pada masa seperti itu, biasanya nih para remaja akan mengalami perubahan. Entah itu perasaanya atau emosinya yang ujungnya mendorong mereka untuk saling tertarik dengan lawan jenisnya. Mulailah fase demi fase cinta berkembang menjadi cinta awal yang kelak akan beralih kepada jenis cinta yang lebih matang. Karena baru mengalami fase itu, biasanya pacaran mereka hanya sebatas pegangan tangan doang atau cuma sekedar makan di kantin.
Itulah sebabnya cinta monyet sering dianggap cinta main-main di antara remaja. Tapi enggak semuanya boleh dibilang kaya gitu. Bisa jadi cinta monyet itu akan berlanjut jadi cinta yang serius untuk menemukan kematangannya. Kejadiannya bisa langsung atau terputus dan disambung lagi, artinya cinta akan berlanjut lagi di kemudian hari atau saat mereka sudah dewasa
Sekedar saran, kalau belum menghayati liku-liku emosi dan belum berwawasan dalam pergaulan sosial, enggak ada salahnya menghindari diri dari kencan berduaan. Sebagai gantinya lakukanlah kencan berkelompok. Seperti belajar bersama. Meski rame-rame tapi kamu akan tetap senang karena cowok yang ditaksir ada di dekat kamu.
Jadi, jangan deh terlalu banyak berharap dengan cinta monyet atau perasaan yang cuma sesaat ini. Kecuali dalam perkembangannya, kamu menemukan hal-hal positif dari dia dan kepengen menseriusinya. Itupun jika dia juga memberikan sinyal ‘serius’ pula pada kamu. Sebab, kalau kamu aja yang berusaha mendapatkan hatinya, sementara dia cuek, yang ada malah makan ati.
So, gimana dengan story kamu sendiri ?
0 komentar:
Posting Komentar